ES Club (adalah sebutan grup riset yang dibawahi oleh Prof. Edi Suharyadi diambil dari terminologi electron spin disingkat ES yang merupakan salah satu fenomena fundamental dalam kemagnetan) sukses menyelenggarakan International Conference on Magnetism and Its Applications (ICMIA) 2024 pada 5-6 September 2024 di Yogyakarta, Indonesia. ICMIA adalah Konferensi Internasional dua tahunan yang diselenggarakan oleh Indonesian Magnetics Society (IMS), di mana pada tahun ini, Departemen Fisika UGM berperan sebagai tuan rumah penyelenggara. Konferensi ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi dari seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan, hasil penelitian terbaru, dan inovasi dalam bidang magnetisme dan aplikasinya.
ICMIA 2024 menghadirkan keynote speakers yang merupakan pakar dari berbagai institusi ternama, baik nasional maupun internasional, konferensi ini menghadirkan jajaran pembicara utama yang luar biasa:
- Prof. Yoshihiro Cohda dari Tokyo Institute of Technology
- Dr. Moh Adhib Ulil Absor dari Universitas Gadjah Mada
- Prof. Mohd Mustafa Awang Kechik dari Universiti Putra Malaysia
- Dr. Ganesh Omar dari National University of Singapore
- Prof. Takeshi Kato dari Nagoya University
- Prof. Jhen-Yong Hong dari Tamkang University
- Prof. Satria Bijaksana dari Institut Teknologi Bandung
- Prof. Dong-Hyun Kim dari Chungbuk National University
Kontribusi mereka, berdasarkan riset dan aplikasi praktis yang mendalam, menjadi sorotan utama dalam konferensi ini. ICMIA 2024 mencakup berbagai topik menarik, termasuk:
- Material Magnetik Fungsional dan Maju
- Film Tipis Magnetik
- Sintesis dan Karakterisasi Material Magnetik
- Teknologi Perangkat dan Sensor Magnetik
- Nanopartikel Magnetik dan Aplikasi Biomedis
- Superkonduktivitas
- Magnetisme Teoritis dan Komputasional
- Magnetisme Lingkungan Geo-Paleo-Batuan
Berbagai sesi ini memberikan wawasan mendalam kepada peserta mengenai perkembangan terbaru dalam riset dan inovasi di bidang magnetisme.
Acara ini diselenggarakan oleh tim panitia yang dipimpin oleh Prof. Edi Suharyadi, bersama Prof Risdina. Dr. Lusi Safriani, Prof. Dede Djuhana, Prof. Ahmad Taufiq, Prof. Wisnu Ari Adi, Dr. Budhy Kurniawan, Dr. Malik Anjelh Baqiyah, Dr. Wahyu Waskito Aji, dan Marhan Ebit Saputra, M.Sc, serta dukungan dari Dewan Penasihat Nasional yang terdiri dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Prof. Ridwan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , Prof Azwar Manaf dari Universitas Indonesia, Prof Darminto dari Institut Teknologi Sepuluh November, Prof Agung Nugroho dari Institut Teknologi bandung, dan Prof. Budi Purnama dari Universitas Sebelas Maret, yang memastikan kelancaran acara.
Selain sebagai ajang bertukar ide dan hasil riset, ICMIA 2024 juga akan menjadi forum untuk menjalin kolaborasi antara peneliti dan institusi, mendorong perkembangan riset dan teknologi magnetik. Konferensi tahun ini diprakarsai oleh Departemen Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui ES Club, dan diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan ilmu magnetisme di tingkat internasional. Dengan lebih dari 100 peserta, konferensi ICMIA 2024 berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu acara ilmiah paling dinantikan. Konferensi ini memberikan peluang besar bagi para peneliti untuk berjejaring dan berkolaborasi. sekaligus menegaskan Yogyakarta sebagai pusat terkemuka untuk konferensi ilmiah internasional.
Informasi lebih lanjut tentang ICMIA dan acara mendatang dapat ditemukan di situs resmi ICMIA. https://icmia-ims.org/icmia-2024/
Konferensi ini merupakan platform untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian terbaru, serta memberikan kesempatan belajar bagi peneliti, akademisi, dan praktisi. Ini mendukung pendidikan berkualitas dan pengembangan keahlian dalam bidang magnetisme dan aplikasinya. Poin SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan mempertemukan lebih dari 100 peserta dan mendorong kolaborasi, konferensi ini juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menciptakan peluang baru dalam bidang penelitian dan industri terkait. Poin SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. ICMIA 2024 fokus pada inovasi dalam material magnetik dan teknologi terkait, serta aplikasi praktis dari riset magnetisme. Ini berkontribusi pada pengembangan industri dan inovasi dalam bidang teknologi. Poin SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Meskipun tidak secara langsung, keberhasilan Yogyakarta sebagai tuan rumah konferensi internasional juga berkontribusi pada pembangunan kota yang berkelanjutan melalui promosi dan peningkatan reputasi sebagai pusat kegiatan ilmiah internasional. Poin SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan. Konferensi ini juga berfungsi sebagai forum untuk menjalin kolaborasi antara peneliti dan institusi dari berbagai negara. Ini mendukung kemitraan global dan kerja sama internasional dalam penelitian dan teknologi. Poin SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan-Tujuan.
Penulis: Ahmad Fathan
Dokumentasi: Tim Media FMIPA