Seminar Rebon: Nanophotosensitizer with Natural Bioreductants to Increase The Efficacy of Antibacterial Effects

Seminar Rebon merupakan salah satu kegiatan rutin Departemen Fisika, sebagai tempat berdiskusi serta bertukar pikiran tentang riset, kajian dan fenomena sesuai Kelompok Bidang Kajian yang ada di Fisika UGM. Pada 27 Maret 2024, Seminar Rebon mengusung tema seputar fisika medis dengan topik “Nanophotosensitizer with Natural Bioreductants to Increase The Efficacy of Antibacterial Effects” yang dibawakan oleh Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si. dari Universitas Airlangga selaku narasumber. Beliau merupakan penerima bantuan pemerintah dalam Program Matching Fund Gelombang I Tahun 2021 dengan judul program “Akselerasi Produksi dan Teaching Industri Dentolaser sebagai Upaya Peningkatan Industri Alkes dalam Negeri di Bidang Kedokteran Gigi”. Kegiatan seminar kali ini dilaksanakan secara online via Zoom Meeting dan dimoderatori langsung oleh Koordinator KBK Fisika Terapan, Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si. 

Seminar diawali dengan sharing seputar kegiatan riset yang sedang dikembangkan di Universitas Airlangga yaitu Nanophotosensitizer yang merupakan zat yang digunakan untuk menerima energi cahaya yang selanjutnya akan digunakan untuk meningkatkan efisasi terutama pada mikroba patogen seperti bakteri atau jamur. Adanya resistensi terhadap antibiotik pada luka tubuh yang terinfeksi bakteri, menjadi salah satu urgensi dikembangkannya penelitian berupa Photodynamic Inactivation. Photodynamic Inactivation merupakan terapi berbasis fotonik non invasif yang mencakup beberapa fungsi, di antaranya: membunuh bakteri atau biofilm penyebab infeksi; serta meregenerasi sel dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Photodynamic Inactivation ialah metode terapi menggunakan cahaya dan photosensitizer (non-toxic molecule). Photodynamic Inactivation tidak hanya digunakan untuk membunuh mikroba seperti bakteri, namun juga dapat digunakan untuk kasus-kasus seperti tumor atau kanker. Energi cahaya yang digunakan merupakan cahaya non pengion yang aman terhadap jaringan-jaringan yang sehat. Cahaya yang digunakan merupakan cahaya laser bagian Low Level Laser Therapy (visible light dan infrared), yang mana panjang gelombang sudah disesuaikan dengan penetrasi kedalaman luka di kulit.

Paparan narasumber terkait karakter cahaya laser yang bersifat unidirectional, monochromatic, dan coherence

Paparan narasumber terkait mekanisme photodynamic inactivation yang terdiri dari proses photophysics, photochemistry, dan photobiology

“Untuk saat ini, riset mengenai pengembangan photosensitizer sudah dalam tahap proses hilirisasi produk namun masih dalam koridor photodynamic therapy”, ujar Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti, M.Si. Terdapat empat tahapan hilirisasi produk, di antaranya pembuatan prototype, dilanjutkan dengan uji skala lab, clinical trial, difinalisasi dengan proses standarisasi, sertifikasi, serta market test.

Sharing seputar inovasi photosensitizer dalam dunia fisika medis melalui Seminar Rebon ini merupakan upaya yang mendukung pencapaian pilar ke-3, pilar ke-4, serta pilar ke-17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan kehidupan sehat, pendidikan yang bermutu, dan kemitraan untuk mencapai tujuan tersebut. Peserta diajak untuk mengenali bersama ilmu fisika terapan yang mendukung penelitian dan pengembangan dalam dunia medis untuk mencapai cakupan kesehatan universal. Secara tidak langsung, melalui seminar ini juga dapat membangun relasi antar peneliti baik mahasiswa maupun dosen untuk terus berinovasi yang berguna untuk pembangunan berkelanjutan dan kewarganegaraan serta kemitraan global.

Author: Rafida Salma Rahmawati

Photos: Rafida Salma Rahmawati

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.