Archive:

Language: Bahasa Indonesia

Pengenalan Terapan dan Perkembangan Fisika Terkini dalam PkM di SMAN 1 Bantul

Sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM), Departemen Fisika FMIPA UGM mengadakan kegiatan bertajuk “Terapan dan Perkembangan Fisika Terkini” di SMAN 1 Bantul, Kamis 17 April 2025. Acara ini dimulai pukul 08.30 WIB dan melibatkan dosen serta mahasiswa dari dua Kelompok Bidang Keahlian (KBK): Fisika Teoretik dan Komputasional serta Fisika Terapan, Prodi Fisika, Departemen Fisika, FMIPA UGM. Kegiatan ini disambut oleh Kepala SMAN 1 Bantul, Subarino, S.Pd., M.Pd., Ph.D., bersama wakil kepala sekolah dan para guru.

Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memberikan wawasan kepada siswa kelas X mengenai aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari, serta menyampaikan informasi mengenai peluang karir dan riset di bidang fisika. Hal ini penting mengingat masih banyak siswa yang belum memahami fisika dan merasa takut dengan pelajaran tersebut. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi siswa kelas X yang harus memilih mata pelajaran di kelas XI, apakah mereka akan memilih fisika atau tidak. Pilihan ini nantinya akan berpengaruh pada jurusan di perguruan tinggi.

Acara dibagi dalam dua ruang dengan materi yang berbeda. Di Ruang 1, siswa mendapat pengenalan mengenai Prodi Fisika, riset-riset fisika terkini yang menarik, serta peluang karir yang bisa diambil setelah lulus, yang disampaikan oleh Kaprodi Fisika, Dr.Eng. Ahmad Kusumaatmaja. Materi kedua adalah tentang aplikasi fotoakustik laser dalam bidang biologi dan kedokteran, yang dipaparkan oleh Prof. Mitrayana, Ketua KBK Fisika Terapan. Sesi selanjutnya, “Dongeng tentang Gravitasi,” disampaikan oleh Prof. M. Farchani Rosyid dengan cara yang santai dan mudah dipahami, memberikan gambaran menarik tentang konsep gravitasi. Materi terakhir di Ruang 1 adalah “Bagaimana Hidup Bahagia dengan Fisika,” yang disampaikan oleh Dr. Bambang Murdoko dan Eko Tri Sulistyani, M.Sc. Dalam sesi ini, mereka menjelaskan bagaimana fisika dapat menjadi bagian dari kehidupan yang membahagiakan dan berguna dalam berbagai aspek kehidupan.

Di Ruang 2, siswa diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dalam mengenai Prodi Fisika dan berbagai peluang karir yang dapat dipilih setelah lulus. Dr. Chalis Setyadi juga memperkenalkan program kelas internasional baru di Prodi Fisika, yaitu International Undergraduate Program (IUP) Industrial Physics yang bekerja sama dengan Taiwan dan beberapa negara mitra. Program ini akan fokus pada studi semikonduktor dan non-destructive testing. Materi berikutnya adalah tentang “Astronomi untuk Kehidupan Sehari-hari” oleh Dr. Rinto Anugraha, yang mengenalkan aplikasi Stelarium untuk melihat fenomena-fenomena astrofisika dengan visualisasi yang sangat menarik, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, melihat hilal, serta perbedaan durasi-siang malam karena letak geografis. Materi berikutnya adalah “Prinsip Kelestarian dalam Fisika dan Terapannya” yang dibawakan oleh Dr. Mirza Satriawan, yang membahas cara lain memandang hukum kelestarian. Selanjutnya, Prof. Sholihun membahas peran teori relativitas dalam meningkatkan akurasi posisi GPS (Global Positioning System). Materi terakhir adalah “It’s Time For Physics,” yang disampaikan oleh mahasiswa Prodi Fisika, Lilis Rachel Yohana dan M. Raihannafi Fadhel, yang berbagi pengalaman mereka dalam riset internasional di Taiwan dan Rusia serta perjalanan meraih medali Olimpiade Nasional untuk Mahasiswa (ONMIPA).

Kegiatan PkM ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih mengenal dunia fisika dan memperluas wawasan mereka sebelum memutuskan mata pelajaran di kelas XI. Melalui sesi-sesi yang disampaikan, siswa diharapkan dapat melihat fisika bukan hanya sebagai mata pelajaran di sekolah, tetapi juga sebagai landasan ilmu yang dapat membuka berbagai peluang karir yang menjanjikan.

Ketua Kegiatan PkM, Dr. Dwi Satya Palupi, mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mendukung kelancaran acara ini. “Harapan kami, melalui kegiatan ini, para siswa dapat lebih termotivasi dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang fisika, baik dari segi akademik maupun karir profesional,” ujarnya.

Penulis: Chalis Setyadi

Dokumentasi: Lab Fisanti

General Lecture Departemen Fisika UGM, Diskusi Kerjasama, dan Kunjungan Lab Bersama Dosen NAIST Japan

Yogyakarta, 26 Februari 2025 – Departemen Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar rangkaian acara pada 26 Februari 2025, yang meliputi kuliah umum, diskusi kerjasama, dan kunjungan laboratorium bersama tiga pembicara terkemuka dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang.
Acara ini diadakan di Auditorium RMJT Soehakso, Departemen Fisika UGM (A106-A107), dan dihadiri oleh akademisi, peneliti, serta mahasiswa yang antusias untuk memperluas pengetahuan mereka di bidang ilmu material dan teknologi canggih.
Kuliah Umum Kuliah umum yang menjadi puncak acara ini menghadirkan tiga pembicara dari NAIST Jepang:

1. Prof. Hiroyuki Katsuki yang membahas topik Modification of material properties by forming polaritonic states. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bagaimana pembentukan keadaan polaronik dapat memodifikasi sifat material, yang berpotensi untuk diterapkan dalam berbagai industri.

2. Prof. Mikiya Fujii yang mengangkat tema Data-Driven Materials Science: How AI and Machine Learning Transform Research in Materials Science. Prof. Fujii menyampaikan tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin telah mengubah cara penelitian dalam ilmu material dan bagaimana teknologi ini dapat membentuk masa depan industri.

3. Assoc. Prof. Yaxiaer Yalikun yang memaparkan topik Advancing Micro & Nano-Scale Material Processing with Ultra-Short Pulse Lasers. Beliau berbagi wawasan tentang kemajuan dalam pengolahan material mikro dan nano menggunakan teknologi laser pulsa ultra-pendek, yang memiliki potensi besar dalam berbagai bidang teknologi.

Setelah kuliah umum pengurus program studi Doktor Fisika melakukan diskusi kerjasama antara Departemen Fisika UGM dan NAIST terkait pembentukan program Double Degree untuk jenjang Doktor (S3). Program ini diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik kedua institusi dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman internasional yang berharga, serta meningkatkan kualitas riset di bidang ilmu material dan teknologi.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, delegasi dari NAIST juga melakukan kunjungan ke laboratorium-laboratorium di Departemen Fisika UGM. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi lebih lanjut dalam penelitian dan pengembangan teknologi, khususnya dalam bidang ilmu material
Acara ini merupakan kesempatan emas bagi semua peserta untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang tren terbaru dalam ilmu material dan teknologi serta membuka pintu bagi kerjasama internasional yang lebih erat antara UGM dan NAIST.

Penulis : Ahmad Fathan
Foto : Tim Dokumentasi

Artikel Penelitian Grup Riset ES Club Raih Penghargaan Best Paper Award 2024 di Jurnal Carbon Resources Conversion

Salah satu artikel dari grup riset ES Club, di bawah bimbingan Prof. Edi Suharyadi, berhasil meraih Best Paper Award 2024 dari jurnal Carbon Resources Conversion. Artikel berjudul Green Synthesis of Magnetically Separable and Reusable Fe3O4/Cdots Nanocomposites Photocatalyst Utilizing Moringa Oleifera Extract and Watermelon Peel for Rapid Dye Degradation ini ditulis oleh Emi Kurnia Sari sebagai penulis pertama, bersama Rivaldo Marsel Tumbelaka, Harlina Ardiyanti, Nurul Imani Istiqomah, Dr. Chotimah, dan Prof. Edi Suharyadi. Artikel ini diterbitkan dalam Volume 6, Issue 4, Desember 2023 dan dapat diakses melalui tautan berikut: https://doi.org/10.1016/j.crcon.2023.04.003.
Penelitian ini menghasilkan nanokomposit Fe3O4/Cdots yang dapat dipisahkan secara magnetik dan digunakan kembali, dengan memanfaatkan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dan limbah kulit semangka. Hasilnya menunjukkan efisiensi degradasi zat pewarna metilen biru (MB) mencapai 98% dalam 30 menit di bawah iradiasi UV.
Nanokomposit ini memiliki ukuran kristalit 10,1–7,2 nm, dengan ukuran rata-rata 13,4 nm, serta mempertahankan sifat magnetiknya dengan nilai magnetisasi saturasi 29,2–38,3 emu/g dan koersivitas 59–65 Oe. Keunggulan lainnya adalah kemampuan penggunaan ulang hingga tiga kali dengan efisiensi tinggi.
Jurnal Carbon Resources Conversion (CRC) merupakan jurnal ilmiah bereputasi yang menerbitkan penelitian fundamental dan perkembangan industri terkait teknologi konversi sumber daya karbon. Fokus jurnal ini mencakup berbagai metode seperti konversi termokimia, konversi biologis, konversi elektrokimia, serta katalisis dalam proses konversi. Dengan impact factor sebesar 6.4, jurnal ini menjadi salah satu referensi penting bagi peneliti di bidang energi, lingkungan, dan material berbasis karbon.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar GS-Fe3O4/Cdots sebagai fotokatalis ramah lingkungan dan hemat biaya untuk pengolahan limbah cair, serta menegaskan kontribusi ilmuwan Indonesia dalam inovasi material berbasis karbon untuk keberlanjutan lingkungan. Penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi para peneliti muda Indonesia untuk terus berkontribusi dalam riset berbasis teknologi hijau.

Penulis : Chalis Setyadi

Dua Mahasiswa Fisika Departemen Fisika Ikuti Sekolah Plasma dan Fusi Nuklir ASPNF2025 di Thailand

Dua mahasiswa Departemen Fisika UGM, Davinka Sukma Kirana dan Alfiorell Ababil berpartisipasi dalam The 10th ASEAN School on Plasma and Nuclear Fusion (ASPNF2025) di Rajamangala University of Technology Suvarnabhumi, Thailand, pada 12-17 Januari 2025. Mereka tergabung dalam 20 peserta Indonesia dari berbagai institusi seperti ITB, Undip, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pertamina, Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, dan BRIN. Acara ini diikuti total 70 peserta dari negara-negara Asia, termasuk India, Thailand, Filipina, Jepang, dan Malaysia. ASPNF2025 diselenggarakan oleh Thailand Institute of Nuclear Technology (TINT), Rajamangala University of Technology Suvarnabhumi (RMUTSB), dan International Atomic Energy Agency (IAEA), dengan dukungan lembaga internasional seperti CEA Prancis dan ASIPP China. Sekolah intensif selama seminggu ini bertujuan memperdalam pemahaman sains plasma dan fusi nuklir serta memperluas kolaborasi riset di kawasan ASEAN.

Acara dimulai pada 13 Januari dan diawali dengan pembahasan perkembangan terkini riset fusi global, termasuk kemajuan ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor), konsorsium internasional yang mengembangkan reaktor fusi sebagai energi bersih masa depan. Peserta mendapat paparan dari pakar di EGAT Thailand, NIFS Jepang, ASIPP China, dan CEA-IRFM Prancis tentang terobosan teknologi fusi. ITER, yang sedang dibangun di Prancis, menjadi fokus diskusi karena potensinya menghasilkan energi berkelanjutan melalui reaksi fusi mirip matahari. Hari kedua fokus pada dasar-dasar fisika plasma, operasi Tokamak (reaktor berbasis medan magnet toroidal), serta pengenalan Large Helical Device (LHD) di National Institute for Fusion Science (NIFS) Jepang. LHD merupakan fasilitas unggulan untuk meneliti plasma stabil menggunakan konsep stellarator. Peserta juga mendapat informasi tentang peluang studi lanjut di The Graduate University for Advanced Studies (SOKENDAI), karena ini merupakan bagian dari program Sokendai Winter School NIFS yang terintegrasi dengan agenda ASPNF.

Hari ketiga diisi eksperimen langsung di Tokamak TT-1, reaktor fusi kecil yang digunakan untuk simulasi plasma. Peserta dibagi ke dalam enam kelompok untuk mengumpulkan data terkait karakterisasi plasma, yang kemudian dianalisis dan dipresentasikan di hari terakhir. Pada hari keempat peserta berkunjung ke Wat Chaiwatthanaram, situs warisan UNESCO di Ayutthaya yang merefleksikan kejayaan Kerajaan Siam. Kegiatan ini menjadi jeda interaktif sebelum peserta kembali fokus pada diskusi intensif data eksperimen dalam kelompok masing-masing.

Di hari terakhir, seluruh kelompok mempresentasikan hasil analisis atas data yang diperoleh. Presentasi ini menjadi ajang berbagi perspektif sekaligus mengasah kemampuan kolaborasi lintas negara. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta sebagai apresiasi atas partisipasi aktif mereka. Melalui ASPNF2025, jaringan akademisi dan peneliti plasma ASEAN semakin menguat, membuka peluang riset bersama di bidang energi fusi yang menjanjikan solusi bagi krisis iklim global.

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan teknis peserta, tetapi juga memperkuat komitmen Indonesia dalam berkontribusi pada pengembangan energi bersih berkelanjutan. Keikutsertaan mahasiswa dan peneliti muda di ajang internasional seperti ASPNF diharapkan dapat mendorong inovasi energi masa depan yang ramah lingkungan.

Penulis : Chalis Setyadi
Foto : TINT Team

Kunjungan Delegasi Depertemen Fisika FMIPA UGM ke Jepang dalam Sakura Science Exchange Program 2024 di Toyama Prefectural University

Departemen Fisika FMIPA UGM mengirimkan degelasi 5 mahasiswa dan didampingi oleh Prof. Dr.Eng., Edi Suharyadi, S.Si., M.Si., M.Eng. dan Muhammad Arifin, S.Si., M.Sc., Ph.D. pada Sakura Science Exchange Program 2024 dari tanggal 15 hingga 21 Desember 2024 di Toyama Prefectural University, Jepang, atas undangan dari Prof. Hitoshi Mizuno. Program ini diselenggarakan oleh Japan Science and Technology (JST) Agency yang dirancang untuk mempererat hubungan akademik serta memperluas pertukaran ide ilmiah dan budaya antarnegara.

Bertemu dengan Presiden University

Pertemuan Mahasiswa UGM dengan Mahasiswa Toyama Prefectural University

Dalam rangkaian kegiatan, seluruh delegasi diberi kesempatan untuk mengunjungi berbagai laboratorium penelitian di universitas tersebut. Salah satu highlight dari kunjungan ini adalah pengoperasian robot lengan yang dapat diprogram untuk memberikan tekanan pada phantom tangan, ada juga demonstrasi robot yang mampu memindahkan objek dan menulis. Selain itu, terdapat demonstrasi robot “Ganca” yang dirancang menggunakan MATLAB dan Arduino Uno. Robot ini memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi suhu tubuh dan denyut nadi saat dipeluk. Dari segi ilmu material, demonstrasi pembuatan Organic Light Emitting Diode (OLED) ditunjukkan dalam material cair dan lapisan tipis.

Penyerahan kenang-kenangan

Prof Edi Suharyadi, Muhammad Arifin beserta 5 mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertemu university president Shigeru Saito pada hari ketiga. Pimpinan dari Toyama Prefectural University menyambut kedatangan delegasi dengan sangat baik dan mendukung program pertukaran ini. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari topik penelitian Prof. Hitoshi Mizuno sensei tentang nanokristal dan OLED yang dijelaskan lebih detail oleh mahasiswa bimbingan beliau, yaitu Andi Marwanti Panre dan Nanang Adrianto yang juga merupakan alumni S2 Fisika FMIPA UGM di bawah bimbingan Prof. Edi Suharyadi dan saat ini sedang melanjutkan studi S3 di Jepang. Prof Edi Suharyadi juga melakukan presentasi tentang UGM dan departemen Fisika FMIPA serta penjelasan umum tentang penelitian beliau di bidang nanomagnetik yang dijelaskan lebih detail pada topik Surface Plasmon Resonance (SPR) oleh Muhammad Arifin dan Vincent Milano, Giant Magneto Resistance (GMR) oleh Layyinatus Shifa, Hipertemia oleh Nurul Imani Istiqomah, dan Fotokatalis oleh Larrisa Jestha Mahardhika dan Nugraheni Puspita Rini.

Pada hari keempat kegiatan, seluruh delegasi diajarkan untuk mengoperasikan robot secara langsung, memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga. Kegiatan berlanjut pada hari berikutnya dengan kunjungan ke laboratorium Prof. Mizuno untuk melihat proses sintesis SiO2 dan Si dari bahan sekam padi. Bahan baku ini diperoleh langsung dari petani lokal di Jepang, menunjukkan kolaborasi erat antara penelitian akademik dan masyarakat. Pada laboratorium Prof. Mizuno lainnya, proses sintesis OLED ditunjukkan menggunakan thiophene/phenylene co-oligomer (TPCO) yang mampu berpendar ketika diberikan sinar UV serta teknik analisisnya menggunakan uji photoluminescence (PL) pada material cair dan mikroskop elektron pada material bulk.

Foto kunjungan delegasi Fisika UGM ke Kastil Kanazawa

Di sela-sela kegiatan ilmiah, seluruh delegasi direkomendasikan untuk menikmati keindahan kota dan kuliner khas Toyama, yaitu udang putih dan ramen hitam. Salah satu destinasi menarik adalah Kastil Toyama, yang dicapai dengan menggunakan trem, sebuah moda transportasi kuno yang masih dipertahankan karena nilai historisnya. Destinasi lain yang dikunjungi adalah Fugan Unga Kansui Park untuk melihat Jembatan Tenmon-kyo yang megah dan air mancur yang indah. Kuliner khas Toyama dan sashimi khas Jepang dengan rasa yang unik dan segar pun berhasil ditemukan untuk dicicipi.

Program ini ditutup dengan kunjungan ke Kastil Kanazawa yang sarat dengan sejarah dan budaya Jepang. Seluruh delegasi juga menikmati keindahan taman Kenrokuen yang berada di dekat kastil tersebut dan pasar ikan Omicho yang menyempurnakan pengalaman di Jepang.

Selama kunjungan, Prof. Mizuno mengungkapkan minatnya untuk menjalin kerja sama penelitian dengan Prof. Edi Suharyadi dari departemen Fisika. Pertukaran ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kolaborasi ilmiah yang lebih mendalam di masa mendatang.
Program pertukaran Sakura Science ini berjalan dengan sangat baik, memberikan wawasan baru, pengalaman berharga, dan potensi kerja sama internasional yang bermanfaat. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan untuk memperkuat jejaring akademik dan budaya antara Indonesia dan Jepang.

Penulis dan Foto : Nugraheni Puspita Rini dan Nurul Imani Istiqomah

Riset Kolaboratif Departemen Fisika UGM dan PT Paiton Energy tahun 2025

Tim riset dari Departemen Fisika FMIPA UGM dan Teknik Geologi UGM yang dipimpin oleh Prof. Dr. Gede Bayu Suparta melakukan kunjungan industri ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton pada 11-12 Desember 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Industry Immersion – UGM-Industry Link & Match 2024-2025.

Kegiatan ini untuk melakukan rintisan kolaborasi strategis antara UGM, PT POMI (Paiton Operation & Maintenance Indonesia) dan PT Paiton Energy guna ikut menangani masalah yang dihadapi industri PLTU di Paiton. Untuk itu, tim Departemen Fisika menawarkan solusi pemanfaatan Radiografi Sinar X Digital untuk menunjang Coal Blending Scenario (CBS). CBS adalah cara yang umum ditempuh perusahaan PLTU batubara ketika kualitas batubara yang dipasok tidak sama, bahkan kualitasnya sering tidak sesuai dengan Certificate of Analysis (COA). Kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan implementasi teknologi inspeksi dan evaluasi non-destruktif (Non-Destructive Inspection and Evaluation/NDI&E) guna membantu memberikan informasi kualitas batubara dan efisiensi pembakaran batubara dalam boiler.

Tim riset Departemen Fisika UGM mengkaji potensi penerapan radiografi digital untuk menginspeksi dan menganalisis kualitas batubara secara cepat sebelum proses pembakaran. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi kerugian operasional sebesar Rp 110M/tahun akibat penggunaan batu bara berkualitas rendah yang terbakar sia-sia dan tidak menunjang produksi listrik.

Kesepakatan rencana pelaksanaan riset dan implementasi antara Departemen Fisika UGM dan PT Paiton Energy (foto: AC Louk)

Dalam kunjungan tersebut, tim riset mengadakan diskusi intensif dengan tim PT POMI dan PT PE untuk membahas rencana penerapan teknologi radiografi sinar-x digital guna menguji kualitas batubara hasil coal blending sebelum masuk boiler. Diharapkan citra radiografi hasil inspeksi dan evaluasi secara non-destructive itu mengkorelasikan antara kualitas hasil coal blending dengan kalor bakar di dalam boiler. Hasil diskusi menyepakati rencana riset dan implementasi hasil risetnya pada tahun 2025. 

Upaya pemanfaatan radiografi sinar-x digital untuk inspeksi batubara yang dilewatkan pada suatu konveyor menuju boiler sangat menantang. Meradiografi batubara yang melaju dengan kecepatan 193 meter/menit dan 33 ton/menit menyediakan tantangan fisika dan teknis sangat signifikan. Menurut Prof. Gede Bayu Suparta, pengembangan teknologi ini menghadapi beberapa tantangan.

Tantangan pertama adalah merancang dan memasang sistem radiografi sinar-x digital di ruang terbuka yang panas pada suatu ketinggian beberapa meter di atas tanah. Tantangan kedua adalah mendapatkan citra radiografi batubara yang bergerak dengan laju 183 meter per menit di atas konveyor. Kapasitas batubara yang dipindahkan sekitar 33 ton per menit. Tantangan ketiga adalah menghasilkan citra radiografi yang layak dianalisis, yang biasanya sulit diperoleh bila obyek yang diradiografi itu bergerak. Tantangan keempat adalah hasil analisis terhadap radiografi yang dihasilkan diinformasikan secepatnya ke operator coal blending bila racikannya menghasilkan kalor bakar yang tidak sesuai dengan harapan.

 Diskusi intensif multi-level membahas proposal yang diajukan Departemen Fisika UGM kepada PT Paiton Energy (foto: AC Louk)

“Kualitas batubara yang lebih baik akan memberikan impak signifikan terhadap kinerja boiler. Ini adalah tantangan industri yang akan coba kami jawab melalui pendekatan sains dan teknologi pencitraan (imaging) dan pemanfaatan fisika radiasi, khususnya sinar-x,” jelas Prof. Gede.

Selain fokus pada teknologi radiografi digital, kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara UGM dan PLTU Paiton. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan peluang penelitian lebih lanjut yang melibatkan mahasiswa, dosen, serta mitra industri. Prof. Gede juga mengungkapkan guna mendukung proyek ini, dia berencana merekrut talenta baru dari kalangan akademisi, mahasiswa dan mitra industri lainnya.

Suasana ruang kontrol untuk memonitor kinerja boiler (foto: Warmada)

Penulis : Chalis Setyadi

Prof. Sholihun Dikukuhkan Sebagai Guru Besar di FMIPA UGM dalam Bidang Desain Komputasi Kristal dan Molekuler di Usia 40 Tahun

Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi mengukuhkan Prof. Sholihun, S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc., sebagai Guru Besar dalam bidang desain komputasi kristal dan molekuler di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Acara pengukuhan berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024, pukul 09.00-10.00 WIB, di Balai Senat UGM Yogyakarta.

Prof. Sholihun dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diterbitkan pada 17 Mei 2024. Pada usia 40 tahun, ia menjadi salah satu dari 502 guru besar aktif di UGM, termasuk 49 guru besar aktif dari total 72 guru besar FMIPA UGM.

Dalam pidato pengukuhannya yang bertajuk “Desain Komputasi Kristal-Molekul dan Aplikasinya: Simulasi Kuantum Berbasis Density Functional Theory (DFT)”, Prof. Sholihun menjelaskan bahwa metode DFT merupakan pendekatan mutakhir yang memungkinkan simulasi sifat material pada level atomik. Teknologi ini telah digunakan untuk menyimulasikan nanopartikel logam seperti emas dan perak, dengan aplikasi yang luas, termasuk dalam bidang pengiriman obat (drug delivery). Selain itu, DFT juga mampu memprediksi sifat elektronik, mekanik, dan optik material, dan menentukan kekuatan ikatan kimia suatu material, serta pengembangan material baru yang memiliki potensi besar dalam sains dan industri.

Pemanfaatan DFT dalam bidang material science ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan era modern, di mana efisiensi dan presisi dalam penelitian material menjadi prioritas. Dalam dunia farmasi, misalnya, DFT membantu merancang struktur molekul untuk meningkatkan efektivitas pengiriman obat. Sementara itu, dalam industri energi, metode ini dapat digunakan untuk memprediksi sifat material yang berkontribusi pada efisiensi energi, seperti bahan untuk sel surya dan baterai generasi baru.

Saat ini, Prof. Sholihun menjabat sebagai Ketua Program Studi Doktor Fisika FMIPA UGM dan menjadi Collaborative Professor di Kanazawa University, Jepang, sejak 2016. Ia juga menerima penghargaan “Penelitian Non-Paten Terbaik” dari UGM pada tahun 2022, yang mengukuhkan kiprahnya sebagai peneliti unggul di bidangnya.

Lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 3 Mei 1984, perjalanan akademik Prof. Sholihun dimulai dari SDN Sambilawang dan MI Darul Ulum, Pati. Ia melanjutkan ke MTs dan MA Raudhatul Ulum, sebelum meraih gelar Sarjana Fisika dari FMIPA UGM pada 2008, Magister Fisika pada 2009, dan Doktor di Division of Mathematical and Physical Sciences, Kanazawa University, Jepang, pada 2015.

Pengukuhan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi bagi Prof. Sholihun tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan penelitian di bidang sains dasar. Dengan bidang keahlian yang strategis, ia diharapkan mampu mendorong inovasi dan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat nasional maupun global.

Acara pengukuhan dapat diikuti secara daring melalui kanal YouTube UGM di tautan berikut: Klik di sini.

Penulis : Chalis Setyadi
Foto : Aulia Tataning & Maretha

Dr. Wahyudi Tutup Karir Akademik dengan Cerita Kancil di FMIPA UGM

Departemen Fisika FMIPA UGM menggelar acara last lecture untuk Dr. Wahyudi, MS., dosen Geofisika Departemen Fisika FMIPA UGM, pada Jumat (29/11/2024) di Auditorium FMIPA UGM lantai 7. Acara yang bertajuk “Mengakhiri Pengabdian dengan Cerita Kancil: Sebuah Perjalanan Kisah Pak Wahyudi Selama di Geofisika UGM” ini menandai penutupan karir akademik dan pengabdian Dr. Wahyudi di FMIPA UGM.

Acara dihadiri oleh dosen-dosen FMIPA, mitra industri, sahabat, dan alumni geofisika. Selain diselenggarakan secara luring, acara juga disiarkan melalui platform YouTube. Dalam sambutannya, Ketua Departemen Fisika menyatakan bahwa pengabdian Dr. Wahyudi tidak berakhir dengan pensiunnya, dan kontribusinya di bidang geofisika akan selalu dinantikan.

Dr. Wahyudi membagikan pengalaman risetnya selama berkarir di UGM, mencakup berbagai bidang seperti gunungapi, panas bumi, gempa bumi, eksplorasi, dan instrumentasi geofisika. Ia menceritakan berbagai pengalaman unik selama penelitian lapangan, termasuk kejadian-kejadian mistis dan tantangan teknis yang dihadapi.

Salah satu highlight dari presentasi Dr. Wahyudi adalah pengembangan teknologi Direct Hydrocarbon Indicator (DHI) menggunakan data rekaman seismometer. Teknologi ini telah diterapkan di berbagai lapangan minyak di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Dr. Wahyudi juga memamerkan inovasi-inovasi dalam instrumentasi geofisika, termasuk pengembangan drone magnetometer untuk survei lapangan panas bumi.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pemutaran video dokumenter perjalanan karir Dr. Wahyudi, dan ucapan kesan pesan dari rekan sejawat, alumni, dan mitra industri. Keluarga Dr. Wahyudi juga hadir memberikan kejutan dan dukungan.

Last lecture ini mencerminkan dedikasi Dr. Wahyudi dalam pendidikan dan penelitian geofisika, serta kontribusinya yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Acara ini juga menjadi momen yang menginspirasi bagi generasi muda peneliti dan akademisi di bidang geofisika.

Penutupan karir akademik Dr. Wahyudi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan nomor 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Kontribusinya dalam pengembangan teknologi geofisika dan kolaborasi dengan industri menunjukkan peran penting akademisi dalam mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan.

Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=Y5492mBFXns

Kontributor : Theodosius Marwan Irnaka
Foto : Pamungkas Yuliantoro

Demonstrasi PLTS Sederhana untuk Mendorong Semangat Belajar Sains Siswa SMP Negeri I Bayat

Departemen Fisika mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) On Demand di SMP Negeri I Bayat, Klaten, pada 9 November 2024 bertajuk “Demonstrasi PLTS Sederhana Untuk Memotivasi Siswa Dalam Belajar Sains di SMP Negeri I Bayat Klaten Jawa Tengah.” Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi siswa mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya Fisika, melalui demonstrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sederhana dan berbagai demo fisika sederhana.

Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Romy Hanang Setya Budhi, M.Sc., menjelaskan bahwa program ini dirancang agar siswa tidak hanya memahami konsep teori, tetapi juga mampu melihat aplikasi sains secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kepala Sekolah SMP Negeri I Bayat, Sudaryono, S.Pd., M.Pd., menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi Departemen Fisika yang menghadirkan pembelajaran interaktif dan inovatif bagi siswa. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa.

Acara dimulai dengan perkenalan Departemen Fisika UGM oleh Prof. Pekik Nurwantoro, Ph.D., yang memberikan wawasan mengenai dunia sains, peluang pendidikan lanjutan, dan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan yang melibatkan siswa dan guru sekolah. Selanjutnya siswa diberikan pengenalan tentang lika-liku pendidikan selama perkuliahan dan motivasi agar kelak siswa sedari awal tertarik untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Sesi ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa Fisika UGM, Ghita Nadhira Azka Rahiemy, yang mengikuti kegiatan ini. Ghita juga memberikan tips dan trik bagaimana agar menjaga minat belajar sains, berani berkompetisi melalui berbagai ajang lomba, dan memanfaatkan peluang-peluang untuk dapat melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan kelak. Selanjutnya, Dr. Romy Hanang memberikan materi tentang PLTS sekaligus memandu demonstrasi sederhana tentang bagaimana energi listrik dapat dihasilkan dari sinar matahari. Materi lain yang diberikan adalah terkait pengenalan dan demo aplikasi Internet of Thing (IoT) dan bagaimana pemanfaatannya bagi kehidupan keseharian, semisal kendali untuk rumah cerdas dan peringatan dini banjir yang disampaikan oleh Dr. Eko Sulistyo.

Pada sesi terakhir, siswa diajak bermain dan belajar bersama dalam beberapa demo sains sederhana: percobaan balon mengembang tanpa ditiup, mengambil koin tanpa basah, lampu lava, dan Gunung api meletus yang dipandu oleh mahasiswa-mahasiswa Fisika UGM (Mega Andini, Putri Awalia Sabrina, Vania Cetta Damayanti dan Mayang Sari ) dilanjutkan dengan demonstrasi PLTS yang dilakukan di luar ruangan. Semua percobaan dirancang agar sains terasa menyenangkan dan mudah dipahami. Siswa terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam praktik dan terlibat dalam diskusi sepanjang kegiatan, bahkan meskipun di bawah cuaca terik saat demonstrasi PLTS yang dilakukan di luar ruangan.

Melalui program ini, Departemen Fisika UGM memberikan dukungan terhadap tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama terkait akses energi berkelanjutan dan pendidikan berkualitas yang inklusif. Dengan pendekatan interaktif seperti ini, siswa diharapkan semakin termotivasi untuk terus belajar, mengeksplorasi sains, dan memahami peran mereka dalam menciptakan solusi bagi berbagai tantangan masa depan.

Kontributor: Chalis Setyadi
Editor: Romy Hanang
Dokumentasi: Romy Hanang, Rizki Dwi P

Kuliah Umum Spintronic: Principles and Applications di FMIPA UGM

Departemen Fisika UGM menggelar kuliah umum bertajuk Spintronic: Principles and Applications pada Sabtu, 7 September 2024. Kuliah umum ini menghadirkan narasumber utama, Profesor Dr. Takeshi Kato, seorang ahli dalam bidang spintronics dari Institute of Materials and Systems for Sustainability (IMaSS) Nagoya University Jepang, Department of Electronics, Nagoya University Jepang, dan beliau juga menjadi Visiting Professor Department of Physics UGM.
Acara yang berlangsung di ruang kuliah S1 FMIPA UGM ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta peneliti yang tertarik pada perkembangan terbaru dalam teknologi spintronics. Spintronics, atau elektronik berbasis spin, merupakan bidang interdisipliner yang menggabungkan prinsip fisika kuantum dan material sains untuk mengembangkan perangkat elektronik dengan efisiensi energi yang lebih tinggi dan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan teknologi konvensional.

Dalam kuliah umum ini, Prof. Dr. Takeshi Kato memaparkan berbagai prinsip dasar spintronics, termasuk konsep spin elektron dan aplikasinya dalam pengembangan perangkat memori dan sensor yang lebih efisien. Ia juga menjelaskan perkembangan terkini dalam riset spintronics yang berpotensi merevolusi industri teknologi, termasuk dalam bidang komputasi kuantum dan penyimpanan data.
Profesor Kato juga menekankan pentingnya kolaborasi antara peneliti dan industri untuk mengimplementasikan penemuan-penemuan spintronics ke dalam produk-produk teknologi masa depan. “Spintronics bukan hanya teori, tetapi sudah mulai diaplikasikan dalam perangkat teknologi mutakhir yang memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita memanfaatkan energi dan informasi,” ujarnya.
Kuliah umum ini mendapat sambutan hangat dari peserta yang antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait perkembangan dan tantangan riset spintronics. Acara ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa dan peneliti untuk mendalami lebih dalam mengenai topik yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi di masa depan.

Penulis : Ahmad Fathan

Foto : Isti