Seminar Rebon : Impressions of Rock Joint Style from the “Sky”

Seminar Rebon merupakan salah satu kegiatan rutin Departemen Fisika, sebagai tempat berdiskusi serta bertukar pikiran tentang riset, kajian dan fenomena sesuai Kelompok Bidang Kajian yang ada di Fisika UGM. Pada 29 Mei 2024, Seminar Rebon mengusung tema seputar dunia Geofisika dengan topik “Impressions of Rock Joint Style from the “Sky”” yang dibawakan oleh Dr.rer.nat. Mochamad Nukman, S.T., M.Sc. selaku Dosen Geofisika UGM. Kegiatan seminar kali ini dilaksanakan secara hybrid di ruang sidang 1 Departemen Fisika UGM dan melalui online via Zoom Meeting dan dimoderatori langsung oleh Koordinator KBK Geosains, Dr.rer.nat. Ade Anggraini, S.Si., M.T.

Seminar diawali dengan sharing terkait proses terbentuknya patahan-patahan yang terjadi di bumi. Secara garis besar, terdapat 3 Fracture Styles, di antaranya Individual Features, Deformation Zones, dan Networks. Dari ketiga jenis fracture itu, masih dibagi menjadi beberapa klasifikasi

“The features are arranged within rows from discontinuous on the left to continuous on the right.”

Pada kenyataan di lapangan, patahan-patahan yang ada, berada jauh di dalam lapisan bumi sehingga yang dapat dijumpai hanya tanda-tanda di permukaan bumi. Akan tetapi, wilayah dengan sedikit atau tidak adanya tanda rekahan yang terlihat di permukaan, dapat menjadi  damage zone ketika terjadi gempa. Hal ini menjadi tantangan untuk memperoleh gambaran patahan/rekahan bawah permukaan, karena tertimbun (dengan perbedaan physical properties) dan terdampak tambahan vertical stress yang menyebabkan overburden layers. Dengan adanya teknologi drone, kita bisa mengambil foto maupun video dari atas permukaan guna mendapatkan gambaran (patahan atau rekahan) secara lebih luas sehingga gambaran tersebut lebih mudah dianalisis terkait kemungkinan jenis patahan yang ada di bawah lapisan permukaan.

Suasana Seminar Rebon dengan Pemateri Dr.rer.nat. Mochamad Nukman, S.T., M.Sc.

Kekar (joint) yang saling berpotongan mengontrol zona permeabel dan zona damage. Study kekar di permukaan dapat menjadi petunjuk pola kekar di bawah permukaan, akan tetapi faktor overburden oleh lapisan yang lebih muda akan mengaburkan “gejala damage” di bawah permukaan.” ujar Mochamad Nukman.

Sharing seputar lika-liku identifikasi patahan patahan di berbagai wilayah indonesia melalui Seminar Rebon ini merupakan upaya yang mendukung pencapaian pilar ke-4 dan pilar ke-17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan pendidikan yang bermutu serta kemitraan untuk mencapai tujuan tersebut. Peserta diajak untuk mengenali dan lebih aware akan berbagai macam patahan yang ada di indonesia. Melalui seminar ini diharapkan juga dapat memperkuat bonding penelitian antara Geofisika UGM dan lembaga atau institusi terkait untuk terus mengeksplorasi struktur geologi yang belum terjamah guna pembangunan berkelanjutan dan kewarganegaraan serta kemitraan global.

Penulis : Ahmad Fathan

Foto : Dina Wardiningsih

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.