Sejak fenomenanya ditemukan pertama kali oleh Allbert Fert (Perancis) dan Peter Grünberg (Jerman) pada tahun 1988, efek GMR telah merevolusi berbagai bidang teknologi seperti deteksi medan magnet, dan penyimpanan data. Setelah kesuksesan aplikasinya untuk kedua bidang tersebut, transduser berbasis GMR semakin dilirik untuk dijadikan sebagai kandidat bio-sensor yang bersifat real-time dan portabel. Sementara itu, bersamaan dengan semakin majunya pabrik chip, transduser berbasis GMR ini telah berkembang ke arah ukuran yang lebih kecil dan sedang dikembangkan dalam bentuk chip. Saat ini, untuk aplikasi bio-sensor, cip GMR sedang diuji cobakan untuk pendeteksian berbagai jenis biomolekul.
Sains
Kuliah Umum:
Professor Wei Bao
Department of Physics, City University of Hong Kong
“General Introduction to Correlation Effects in Condensed Matter Physics”
Using neutron scattering technique as the main research tool, Prof. BAO has investigated a variety of frontier issues of correlated electronic systems in condensed matter, including the Mott metal-insulator transition, colossal magnetoresistivity, orbital ordering, re-entrant spin-glass state, itinerant antiferromagnetism, low-dimensional quantum antiferromagnetism and unconventional superconductivity in heavy-fermion, cuprate and iron-based materials, often under extreme condition at low temperature, high pressure and high magnetic field. His works have led to more than 200 invited talks in US, Europe and Asia.
Tim dari Departemen Fisika, Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di SMPIT Abu Bakar Full Day School Yogyakarta pada Kamis 21 Juli 2022. Kegiatan yang diikuti oleh sebanyak 120 orang Siswa SMP ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari sains khususnya fisika. Tidak dipungkiri bahwa selama ini fisika dianggap pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga diperlukan cara pengenalan yang tepat untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada.