Pengakuan yang diberikan kepada Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si. dan Prof. Dr. Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Eng. sebagai bagian dari World’s Top 2% Scientists 2025 oleh Stanford University dan Elsevier BV merupakan sebuah pencapaian luar biasa yang membanggakan, tidak hanya bagi Departemen Fisika UGM, tetapi juga bagi Indonesia. Daftar ini mengakui 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia dalam kategori Single-Year achievement yang disusun berdasarkan analisis publikasi ilmiah, sitasi, dan dampak penelitian dalam skala global, sehingga masuk dalam daftar tersebut menunjukkan konsistensi dan kualitas karya akademik yang dihasilkan. Informasi lengkap mengenai pemeringkatan oleh elsevier juga dapat diakses pada link berikut: (https://elsevier.digitalcommonsdata.com/datasets/btchxktzyw/8)
Prestasi ini membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Indonesia tidak kalah dengan riset dari universitas top dunia, sekaligus menegaskan bahwa perguruan tinggi di tanah air memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Lebih dari sekadar pencapaian individual, penghargaan ini mencerminkan dedikasi puluhan tahun dalam membangun tradisi riset yang kuat, memperkuat reputasi akademik UGM, serta menjadi bukti nyata kontribusi ilmuwan Indonesia dalam menjawab tantangan global melalui inovasi dan penemuan di bidang fisika dan aplikasinya.
Keberhasilan ini memiliki makna yang jauh lebih luas karena sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui dedikasi mereka dalam penelitian dan publikasi, kedua dosen ini turut mendukung SDG 4: Quality Education dengan menghadirkan pendidikan tinggi berbasis riset yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Riset-riset yang dihasilkan juga memberi kontribusi pada SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, di mana inovasi di bidang fisika dan teknologi dapat menjadi fondasi bagi pengembangan industri yang lebih maju, efisien, dan berkelanjutan. Selain itu, pengakuan ini mencerminkan pentingnya jejaring kolaborasi internasional, yang selaras dengan SDG 17: Partnerships for the Goals, di mana kemajuan ilmu pengetahuan hanya dapat dicapai melalui sinergi lintas negara, disiplin, dan institusi.
Dengan penghargaan ini, UGM semakin meneguhkan posisinya sebagai universitas yang tidak hanya berperan di tingkat nasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam percaturan akademik global. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus berupaya menghasilkan karya-karya unggul yang membawa manfaat, tidak hanya untuk dunia ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat serta keberlangsungan bumi yang kita tinggali bersama.
